Written By PIK R SEKARTAJI SMKN 3 KDR on Rabu, 19 April 2017 | 00.09

Indonesia memiliki lebih dari 255 juta penduduk, dan dengan bonus demografi yang diprediksikan akan terjadi pada tahun 2020-2030, tentunya Indonesia akan memiliki banyak sekali penduduk berusia produktif. Dan “katanya” jumlah penduduk produktif yang besar tersebut akan meningkatkan ekonomi negara ini. Ya, jika dimanfaatkan dengan benar akan menguntungkan Indonesia. Namun, jumlah saja tidak akan bisa membuat perekonomian Indonesia meningkat, juga tidak akan meningkatkan kualitas ketenagakerjaan Indonesia. Bukankah percuma memiliki banyak sumber daya manusia jika sebagian besar dari mereka hanya bekerja kasar dengan upah rendah?

                Jadi, bagaimana cara agar Indonesia bisa meningkatkan kualitas ketenagakerjaan yang juga akan meningkatkan ekonomi negara ini? Salah satu caranya adalah kita harus merubah pola pikir dan etos kerja masyarakat kita. Apa yang salah dengan pola pikir dan etos kerja masyarakat kita? Pertama, pola pikir. Sebagian besar masyarakat Indonesia selalu berpikir mau bekerja dimana setelah lulus sekolah. Jarang ada yang berpikir untuk mendirikan usahanya sendiri. Inilah pola pikir yang harus diubah. Memang tidak ada yang salah dengan menjadi seorang karyawan. Namun, apakah kita semua hanya ingin menjadi karyawan? Tidakkah kita berpikir untuk menjadi lebih dari itu? Apakah kita hanya bisa menjadi seorang karyawan, office boy, dan semacamnya, sementara bos kita adalah orang asing? Jangan hanya berpikir untuk menjadi pekerja, berpikirlah untuk menjadi yang mempekerjakan! Berpikirlah untuk menjadi seorang bos! Seorang pemimpin! Sebanyak-banyaknya gaji yang diterima seorang karyawan akan jauh lebih besar pendapatan seseorang yang menggajinya.
Kita contoh saja Tiongkok, negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. Mereka memiliki ekonomi yang bahkan menyaingi Amerika Serikat. Bagaimana bisa? Padahal yang kita tahu Tiongkok sering membuat barang-barang “KW” alias tiruan. Bagaimana ekonomi Tiongkok bisa menyaingi Amerika Serikat? Karena pola pikir mereka adalah menjadi pengusaha, menjadi seorang bos. Bukan menjadi karyawan. Sebagian besar orang tua di Tiongkok mengajarkan anak-anaknya untuk menjadi pengusaha, dari usaha kecil seperti industri rumahan sampai usaha-usaha besar. Mengapa kita tidak bisa memiliki pola pikir seperti itu?

Bagaimana dengan etos kerja? Menurut Jansen Hulman Sinamo yang menjabat sebagai Direktur Utama Institut Dharna Mahardika, negara Jepang yang terkenal dengan etos Samurainya, sebagian besar masyarakatnya memiliki sikap yang benar, bertanggung jawab, berani, santun (hormat), tulus, bersungguh-sungguh, dan bekerja keras. Sedangkan masyarakat  di Jerman disebutkan sebagian besar bertindak rasional, disiplin tinggi, selalu bekerja keras, berorientasi pada kesuksesan material, tidak mengumbar kesenangan, hemat, dan gemar berinvestasi.
Bagaimana dengan etos kerja Indonesia? Jansen Hulman Sinamo mengutip dari sebuah buku yang ditulis oleh Mochtar Lubis yang berjudul ‘Manusia Indonesia’. Dalam buku tersebut, etos kerja sebagian orang Indonesia digambarkan hiprokrit (munafik), gemar berpura-pura dan apa yang diucapkan tidak sesuai dengan apa yang ada di hatinya. Selain itu, orang Indonesia juga digambarkan kurang suka bertanggung jawab dan selalu berusaha mencari kambing hitam. Bukan bermaksud untuk mengagung-agungkan negara lain dan menjelek-jelekkan negara sendiri. Namun kita harus bisa mencontoh negara-negara maju tersebut agar bisa meningkatkan negara kita!
                Jadi, bagaimana cara kita meningkatkan etos kerja kita?
-Tumbuhkan semangat dalam diri
- Peliharalah sikap optimis yang telah dipunyai
- Motivasi diri untuk bekerja lebih maju
- Jadilah diri anda sendiri
-Berani untuk memulai
- Jangan takut untuk gagal
-Rubahlah kegagalan menjadi sukses
- Menghargai waktu
- Jangan cepat merasa puas
-Kosentrasikan diri pada pekerjaan
- Latihan berkonsentrasi
- Perlunya beristirahat

Jika masyarakat Indonesia bisa merubah pola pikir dan etos kerja mereka menjadi lebih baik, ekonomi negara ini akan semakin membaik dan bukan tidak mungkin Indonesia akan bisa menjadi negara maju.

G+

Anda baru saja membaca Pola pikir dan etos kerja masyarakat Indonesia yang disusun oleh PIKR SEKARTAJI

0 komentar:

Posting Komentar

PIKR SEKARTAJI © 2014. All Rights Reserved.
Template SimpleCips By SEOCIPS.COM , Powered By Blogger